Selasa, 14 Juni 2011

Mengayuh Becak...

Mengayuh becak...

Hampir di setiap perempatan, di dekat halte, di dekat pasar, hotel atau tempat-tempat umum sering ditemui tukang-tukang becak. Ada yang asli dari daerahnya sendiri, ada yang orang-orang perantauan. Ada yang asli punya becak sendiri dan ada yang menyewa. Ada juga yang selesai seharian kerja langsung pulang ke rumah, ada juga yang tidur di becak karena rumahnya jauh untuk pulang atau mereka tidak punya rumah. Ada yang tergabung dalam paguyuban, ada yang sendiri-sendiri. Ada yang satu hari mampu menarik penumpang banyak, ada yang tidak sama sekali mendapatkan penumpang. Ada yang tukang becaknya sudah tua sampai-sampai dengan jalan kaki cepatan yang jalan kaki, ada juga yang masih muda tukang becaknya sehingga jalannya ngebut sampe penumpangnya yang di dalam takut. Ada juga orang yang tidak sama sekali berpikiran jadi tukang becak, tetapi ada juga orang yang daripada uangnya digunakan untuk beli hape yang mahal lebih baik digunakan untuk menyewa becak dan digunakan untuk mencari nafkah hidup sehari-hari, dan kata-kata dia sungguh membuat aku terharu.
(inspirasi dari obrolan seorang pemuda yang sederhana)
-siGal-

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman

Persembahan Hati