Kamis, 21 Juli 2011

A...hihihihi...

Bulan ini masih bulan Juli.
Para penguasa tetap saja masih tuli.
Harga sembako mulai melambung tinggi.
Nasib rakyat kecil tidak ada yang peduli.
Rakyat masih susah mencari sesuap nasi.

Bulan ini masih bulan Juli.
Tetap saja banyak yang korupsi.
Banyak tersangka kasus korupsi yang dilindungi.
Nazaruddin masih saja terus dicari.
Ataukah mereka malas mencari?

Bulan ini masih bulan Juli.
Rakyat bosan menanti janji-janji.
Janji yang selalu diingkari.
Mungkinkah mereka sudah tak punya harga diri?
Obral janji dan mengikarinya sendiri.

Bulan ini masih bulan Juli.
Aku masih tetap berdiri.
Menanti perubahan yang tak kunjung menghampiri.
Katanya masa reformasi.
Tetapi masih ada politik dagang sapi.
Berbagai cara dilakukan buat dapat kursi.

Bulan ini masih bulan Juli.
Sebentar lagi hari kan berganti.
Sambil menanti kembalinya mentari.
Kulihat bintang-bintang menari.
Bersama bulan ikut menghiasi langit malam ini.

Bulan ini masih bulan Juli.
Aku terus menanti.
Menanti akan jawaban yang belum pasti.
Kujejakan jejak kaki.
Tuk terus meninggalkan goresan di hati.
Dan kelak disuatu hari nanti.
Jika Tuhan menghendaki.
Kita akan bersama tuk melewati hari demi hari.

Bulan ini masih bulan Juli.
Kutuliskan sebuah puisi.
Dari urusan politik sampai urusan hati.
Terserah mau mencaci atau memuji.
Yang penting kuucapkan selamat menikmati.
Sambil berkata ahihihihi...:)
-siGal-

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman

Persembahan Hati