Jumat, 15 Juli 2011

Aku harus tinggal di mana?

Pembangunan yang begitu pesat di perkotaan dan mulai merambah di pedesaan patutlah disyukuri. Jalan-jalan yang dulunya masih tanah telah berubah menjadi aspal. Jalan-jalan tikus sudah beralaskan semen, beton bahkan conblock. Boleh dibilang perubahan jalan itu membawa kenyaman bagi para pengguna jalan.

Tetapi sayangnya perubahan permukaan jalan tidak diikuti dengan penambahan kapasitas saluran pembuangan air yang telah ada. Semua pihak dengan seenaknya merubah permukaan jalan tanpa memikirkan apakah kapasitas saluran air yang ada mampu menampung limpasan air jika hujan turun. Maka tak heran jika hujan turun walaupun hanya sebentar genangan air mudah dijumpai di jalan-jalan raya dan di jalan-jalan tikus. Karena air yang masuk dalam saluran pembuangan tidak cukup, sehingga meluap keluar dan memenuhi jalan-jalan raya.

Beranjak untuk lebih dalam lagi, perubahan permukaan jalan dan perubahan pengunaan lahan, juga berakibat berkurangnya daerah peresapan air. Air hujan yang seharusnya dapat diserap oleh tanah, diikat oleh rerumputan dan akar-akar pohon kini hanya berlalu lewat begitu saja melewati kerasnya aspal jalan menuju ke saluran pembuangan. Kondisi seperti ini akan mengakibatkan menurunannya permukaan air tanah. Coba dilihat di daerah perkotaan jika musim kemarau permukaan air sumur mulai tambah dalam. Belum beberapa bulan masuk musim kemarau, banyak daerah yang sudah mulai kekurangan air. Orang-orang mulai mencari air di tengah hutan yang memiliki sumber mata air walaupun harus berjalan jauh. Sungai-sungai sudah mulai dangkal, jika kemarau berkepanjangan tak ayal lagi sungai-sungai yang ada hanya akan dilalui oleh air dari limbah keluarga, sampah-sampah mulai teronggok di tepi sungai. Dan akhirnya penyakit lah yang akan mulai mewabah.

Dan ketika hujan turun, kita bertanya mau kemanakah kamu air? Sanggupkah kamu tinggal berlama-lama di dalam permukaan tanah? Mungkin air akan balik bertanya, lalu kemanakah aku harus tinggal?
-siGal-

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman

Persembahan Hati