Minggu, 28 Agustus 2011

Hati seluas samudera atau seluas cangkir?

Heart Pictures, Images and Photos
Hati kita itu sebenarnya dapat seluas samudera raya. Namun terkadang, kita sering memberikan batasan-batasan tersendiri. Kita kecilkan, dan disekat-sekat sendiri oleh diri kita. Hati yang seharusnya dapat menampung air seluas samudera, terkadang menjadi sempit, hanya mampu menampung air segelas. Akibatnya memandang kejadian, pengalaman hidup selalu sebatas air dalam gelas. Kesabaran hatipun menjadi sangat terbatas. Luka-luka hati menjadi cepat terkumpul, karena hatinya hanya sebatas gelas. Segala pengalaman baik, hal-hal baik rasanya kalah dengan segala luka batin yang dialami. Dengan mudah luka batin menutupi hal-hal yang baik.

Teringat akan sebuah cerita lama. Dikisahkan ada sebuah murid yang datang kepada gurunya. Dan bertanya bagaimana cara menyembuhkan luka-luka batin. Lalu sang guru berkata, "Ambilah racikan jamu yang telah aku buat di depan ini." Lalu dengan cekatan murid itu pergi melangkah ke dapur untuk mengambil cangkir. Diambilnya racikan jamu dalam sebuah panci besar dengan cangkir yang ia ambil. Lalu sang guru berkata, "sekarang minumlah jamu itu." Murid itupun menuruti apa yang dikatakan oleh sang guru, jamunya diminum sampai habis. Lalu kata gurunya, "pengalaman pahit, disakiti, dicampakan, kegagalan, jatuh, pertengkaran, adalah seperti sebuah jamu yang kamu ambil dalam cangkir. Jamu itu sungguh pahit, karena kamu batasi dengan sebuah cangkir kecil. Tanpa pikir panjang kamu langsung meminumnya, tanpa terlebih dahulu menyiapkan makanan atau minuman yang dapat menghilangkan segera rasa pahit di lidah. Hati kita juga terkadang seperti cangkir kecil, rasanya begitu mudah kita mengalami hal-hal buruk. Hal-hal yang tidak mengenakan itu dengan mudah kita telan dan kita masukan dalam hati. Dan tak jarang kita selalu menyimpan rasa pahit, masih menyimpan luka-luka batin selama bertahun-tahun.
Sekarang ambil lagi ramuan jamu pahit dengan cangkir, lalu buang jamu pahit itu ke dalam samudera. Apakah rasa pahit jamu akan dijumpai dalam samudera? Rasanya tak mungkin terjadi, luasnya samudera membuat rasa pahit yang ditaburkan menjadi tak berasa."

Sebuah pilihan ketika mengalami kegagalan, kepahitan, rasa ditolak, waktu ketika jatuh, tak dianggap, diremehkan. Apakah pilihan yang akan kita ambil. Apakah hati kita batasi dengan sebuah cangkir saja? Ataukah hati, kita biarkan seluas samudera? Dendam, rasa sakit hati, akan hanyut oleh samudera kesabaran hati kita. Tak ada luka hati yang disimpan lama-lama. Melihat, berpikiran positif terhadap setiap pribadi yang ditemui, melihat setiap kejadian yang dijumpai akan melatih diri menjadi hati yang seluas samudera.

Janganlah jadikan hati kita yang mulia ini hanya sebatas cangkir, tetapi jadikanlah hati kita seluas samudera raya.
-siGal-

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman

Persembahan Hati