Santa Theresia dari Lisieux
Santa Theresia dari Lisieux, terkenal sebagai
“Theresia yang kecil. Dan di negerinya sendiri, yaitu dari Perancis, santa
Theresia disebut : Sainte Therese de I’Enfant Jesus. Artinya : Santa Theresia
dari kanak-kanak Yesus.
Therese Martin, demikian nama kecilnya. Saat
masih kecil ibunya sudah meninggal dunia, karena itu ia selalu dimanjakan oleh
bapaknya. Meskipun begitu anak itu tidak
pernah merengek-rengek.
Ayah Martin adalah seorang yang beriman teguh.
Maka anak-anaknya didiknya sunguh-sunguh beriman katolik. Ayah Martin mempunyai
7 anak dan semuanya perempuan. Dan Theresia merupakan anak yang bungsu.
Pada suatu senja Theresia bersama ayahnya
pergi ke rumah pamannya, yang bernama paman Guerin. Kira-kira pukul 8 malam
mereka pulang. Malam itu begitu terang dan sangat indah sekali. Waktu berjalan
pulang ayahnya menunjukan beberapa bintang yang besar dan bagus-bagus. Dengan
penuh perhatian, Theresia memandang bintang
di langit, tempata dimana bintang-bintang cemerlang. Tiba-tiba serunya
:”Lihatlah ayah, namaku telah tertulis di langit! Jadi namaku sudah tertulis di
surga!” yang dilihat Theresia adalah bintang-bintang yang membuat rangkaian
seperti huruf T.
Suatu hari Theresia bersama kakaknya yang
bernama Pauline pergi ke pantai. Saat sedang duduk-duduk di pantai dan
memandang lautan lepas sambil menikmati matahari yang akan terbenam, ada sebuah
kapal nelayan di lautan lepas. Layarnya mengembang karena tertiup angin.
Kemudian katanya : “Pauline, jiwaku kelak seperti kapal itu, secepatnya aku
akan menghadap Tuhan.”
Waktu kakaknya Celine, boleh menyambut
sakramen Mahakudus, Theresia masih harus menunggu 4 tahun lagi. “Aduh, masih
208 minggu, betapa lamanya.” Keluh Theresia. Theresia begitu rindu sekali ingin
segera menyambut sakaramen mahakudus. Saat melihat kakaknya menyambut sakaramen
mahakudus di gereja, Theresia pun berkata dalam hati, “Biar masih lama, kelak
pada saat aku menyambut sakramen mahakudus, jiwaku harus seputih dan sebagus
malaikat.” Theresia berkata kepada Yesus : “ Yesus tentu Engkau senang memunyai
permaianan. Silahkan pakailah aku, aku ini mau menjadi bolaMu. Bila hendak Kau
tinggalkan di sudut kamar karena jemu, aku akan setia menunggu dengan
sabar. Bila hendak Kau tusuk bolaMu
karena ingin memeriksa isinya, tentu aku pun akan bersedia .”
Ketika tiba saatnya Theresia menerima komuni pertama,
jiwa Theresia sebersih dan sebagus malaikat. Hari itu Yesus mengangkat bolaNya
dan diletakan didadaNya. Theresia sungguh berbahagia sekali.
Sekali persitiwa, pada hari minggu, Theresia
sedang berlutut di gereja. Ketika hendak pulang ia menutup bukunya. Sebuah
gambar Yesus yang disalib meluncur ke luar sedikitdari bukunya. Yang kelihatan
ialah tangan kiri yang terpaku pada kayu salib. Melihat luka itu, Theresia
menjadi terharu,. Perasaan cinta bercampur belas kasihan meluap dalam kalbunya.
Theresia tahu. Tidak semua orang percaya kepada Tuhan. Banyak orang berdosa dan
tidak sekalipun mereka menyesal. Mereka itu harus ditolong supaya jangan celaka
untuk selama-lamanya. Theresia pun berjanji : “ Yesus, yang haus di kayu salib,
saya akan memberi air padaMu. Bila mungkin saya akan menderita, agar banyak
jiwa orang jahat bertobat.”
Apa yang diucapkan Theresia, didengarkan oleh
Tuhan. Ada jiwa orang berdosa yang bertobat. Ketika mendengar ada jiwa orang
berdosa yang bertobat, Theresia berlutut dan mengucap syukur, “Ya Yesus hatiku
puas, tak usah lagi aku melihat hasilnya di kemudian hari. Senantiasa aku akan
terus mengurbankan kesenangan, keinginan, tenagaku dan waktuku. Aku akan terus
melepaskan dahagaMu, dan biarlah banyak orang berdosa yang bertobat.
Ketika Theresia berumur 15 tahun, ia masuk biara Karmel di Lisieux.
Disitu dia meneriama nama : Suster Theresia dari kanak-kanak Yesus. Dalam biara
Theresia terus mempereratkan persahabatanya dengan Yesus dan Bunda Maria.
Sembilan tahun Theresia hidup dibiara itu dengan menampakan wajah yang jernih
dan selalu tersenyum. Semua orang menyangka Theresia hidup senang, namun
sebaliknya banyak penderitaan yang datang kepadanya untuk menebus dan
mengantikan jiwa-jiwa orang berdosa yang bertobat. Beberapa tahun lamanya
Theresia jatuh sakit, sakit yang begitu hebatnya diterimanya seolah-oleh
sebagai anugerah Tuhan yang luar biasa harganya. Namun akhirnya Tuhan menjemputnya di usia
ynag masih belia yaitu diumur 24 tahun.
Waktu masih hidup, Theresia berjanji, kelak
setelah meninggal akan terus menolong manusia . katanya : “ Saya di surga akan
senang sekali sambil terus mencurahkan bunga mawar ke bumi.” Sungguh benar
janji itu, sejak hari kematiannya banyak orang yang telah ditolong. Pada tanggal 17 Mei 1925 ia diberi gelar
Santa Theresia. Theresia juga menjadi santa pelindung misi. Gambar santa
Theresia sering digambarkan dengan wajah yang tersenyum dan memegang kayu salib
berhiaskan bunga mawar. Bunga mawar yang berarti karunia Tuhan yang disediakan
karena usaha Theresia untuk penjahat yang mau bertobat.
Adik-adik mari kita tiru teladan dari santa
Theresia , semoga sekuntum bunga mawar dari surga dikirimkan oleh santa
Theresia kepada jiwa kita.
Kreativitas membuat bunga mawar -sigal-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar