Sabtu, 28 September 2013

Belajar dari batu kerikil dan batu besar

Teringat saat perjalanan turun gunung beberapa waktu yang lalu, saat tenaga telah habis, pijakan kaki menjadi tak sekokoh kala mendaki. Akibatnya tentu bisa ditebak, "gedubrak" suara badan yang jatuh akibat terpeleset batu-batu kecil/kerikil. Sudah jalannya pelan-pelan dan hati-hati, masih saja tetap terpeleset akibat pijakan kaki tak kuat. Sudah tak terhitung pantat ini mencium tanah, dan tangan menopang tubuh agar tak terpelanting lebih keras lagi. Berharap perjalanan agar cepat sampai, namun apa daya waktu berjalan terasa sangat lama sekali.

Sering kali dalam hidup ini, kita sering terjatuh oleh hal-hal yang kecil, oleh hal-hal yang sepele. Kerikil sering membuat kita jatuh dari pada sebuah batu besar di tengah jalan. Saat perjalanan hidup tak fokus, sering kali kita mudah jatuh. Pilihan kita, mau bangkit berdiri, atau tinggal diam saja?

Batu besar di tengah jalan, sering kali menghambat perjalanan. Sering kali jika ada alat dan tenaga batu akan segera disingkirkan. Namun jika tak mampu, apalah daya pasti akan dibiarkan. Jika memang cara untuk melewati, hanya dengan memanjat batu besar itu, maka orang akan berusaha menaiki dan memanjat itu batu guna mencapai puncak gunung.

Saat jalan hidup terasa buntu, akibat berbagai persoalan yang menghadang dan tak menemui penyelesaian. Sering orang berhenti di tengah jalan, putus asa, lalu menyerah dan balik badan. Mencari jalan yang enak dengan tak meneruskan perjalanan, atau mencari jalan lain yang belum tentu juga menghantar sampai ke tempat yang di tuju. Batu besar jangan jadikan penghambat namun jadikanlah sebagai pijakan yang kuat dalam kita melangkah dan melompat lebih tinggi lagi. Masalah dan persoalan hidup yang ada sekarang, jangan jadikan penghambat kita untuk melangkah maju. Melainkan sebagai pijakan kita untuk lompatan yang lebih tinggi lagi, karena kita tidak tahu mungkin di depan ada batu besar lagi yang menghadang. Jika batu besar saja kita sudah menyerah, bagaimana dengan batu yang sangat besar lagi yang ada di depan kita?

Selasa, 24 September 2013

Bahan Kreativitas Sekolah Minggu "Perumpamaan Tentang Orang Farisi dan Pemungut Cukai " 27 Oktober 2013 PIA Kumetiran


Hari Minggu Biasa XXX Tahun C
Tema     : Perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai
Bacaan  : Lukas 18:9-14
Tujuan  : agar anak-anak tidak menjadi sombong dan tinggi hati dan tidak memandang rendah orang lain
Materi :
Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa. Yang satunya orang Farisi dan satunya lagi orang pemungut cukai. Orang Farisi berdoa kepada Allah, katanya akan mengucap syukur pada Allah, karena tidak sama seperti semua orang lain yang perampok, jahat dan seperti pemungut cukai itu. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh sambil memukul dirinya dan berkata : “Ya, Allah kasihanilah aku orang berdosa ini.” Kata Yesus, justru orang pemungut cukai inilah yang dibenarkan Allah, bukan orang Farisi. Karena Allah akan merendahkan orang-orang yang meninggikan diri dan meninggikan orang-orang yang merendahkan dirinya.
         
    

Rabu, 18 September 2013

Paper Craft "Ada Pelangi Sehabis Hujan"

 

Pelangi Sehabis Hujan


Jalan Hidupku Tak Selalu
Tanpa Kabut Yang Pekat
Namun Kasih-Mu Nyata Padaku
Pada Waktu-Mu Yang Tepat

Seperti Pelangi Sehabis Hujan
Itulah Janji Setia-Mu Tuhan
Di Balik Dukaku Telah Menanti
Harta Yang Tak Ternilai Dan Abadi


Mungkin Langit Pun Tak Terlihat
Tertutup Awan Tebal
Namun Hatiku Kan Tetap Kuat
Oleh Janji-Mu Yang Kekal

Reff:
Seperti Pelangi Sehabis Hujan
Itulah Janji Setia-Mu Tuhan
Di Balik Dukaku Telah Menanti
Harta Yang Tak Ternilai Dan Abadi.

Kreativitas membuat pelangi
Tema : Perjanjian Allah dengan Umat Manusia
Bacaan : Kejadian 9:1-17
Ayat emas :Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi."


Senin, 16 September 2013

Bahan Kreativitas Sekolah Minggu "Hari Minggu Evangelisasi" 20 Oktober 2013 PIA Kumetiran

Hari Minggu Biasa XXIX Tahun C
 Tema : Hari Minggu Evangelisasi
Bacaan : 2 Timotius 3:14-17, 4:1-2
Tujuan    : Mengajarakan anak untuk rajin membaca kitab suci
Aksi       : membaca satu ayat setiap hari

Materi : 
Hari minggu evangelisasi diperingati untuk mengingatkan kita akan pewartaan Kristus, yang dilakukan dengan kesaksian hidup dan kata-kata. Katekismus Gereja Katolik mendefinisikan “Kaum awam melaksanakan tugasnya sebagai nabi juga melalui penginjilan, “yakni pewartaan Kristus, yang disampaikan dengan kesaksian hidup dan kata kata“. ..” (LG 35).” (KGK, 905).

Kamis, 12 September 2013

Bahan Kreativitas Sekolah Minggu 13 Oktober 2013 "10 Orang Kusta" PIA Kumetiran


Hari Minggu Biasa XXVIII Tahun C/I
Tema     : Kesepuluh Orang Kusta
Bacaan  : Lukas 17:11-19
Tujuan  : Agar anak-anak dapat mengucap syukur dan memuliakan Tuhan atas apa yang mereka miliki
Aksi        : rajin berdoa dan selalu mengucap syukur dalam segala hal
Materi
Dalam perjalananNya ke Yerusalem, Yesus menyusuri perbatasan  Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa, datanglah 10 orang kusta menemui Ia, dan berseru : “ Yesus, guru, kasihanilah kami.” Yesus memandang mereka serta berkata : “pergilah, perlihatkan dirimu pada imam-imam.” Dalam perjalanannya mereka disembuhkan, dan dari 10 orang tersebut, hanya satu orang yang datang kembali kepada Yesus untuk mengucap syukur dan memuliakan Dia.