Selasa, 21 Juni 2011

di Stasiun...

Langkah kakinya terhenti ketika ada yang bertanya, "Pak, ini betul kereta yang menuju Jogja?" bukan, kereta yang akan ke jogja masih di belakang, kanberangkatnya masih lama, kira-kira 1 jam lagi. Sembari memunguti sampah-sampah yang ada di sekitar stasiun. Seperti biasanya setiap kali musim arus mudik, pihak stasiun selalu menambah jumlah petugas kebersihan. Waktu musim arus mudik, stasiun penuh dengan kertas-kertas koran bekas yang berserakan di mana-mana. Maklum banyak sekali penumpang duduk, tiduran, mengantri sambil menunggu kereta datang. Setiap kali kereta datang dan para penumpang berebut ingin masuk, lalu yang tertinggal hanya bekas-bekas alas tempat duduk yang berserakan. Tak jarang banyak penumpang, yang salah masuk kereta karena saking panik berebut tempat duduk. Suasana stasiun waktu arus mudik dan balik yang begitu ramai itu selalu membuat pengalaman tersendiri terutama bagi para perantau yang ingin balik.

Penghasilan tambahan sebagai petugas kebersihan stasiun seperti bapak tadi, juga hasilnya buat keluarga di rumah. Ditanya, apakah lebaran ini tidak mudik pak? Jawabnya, wah saya sudah lama gak balik ke kampung halaman mas, maklum sudah tidak punya sapa-sapa lagi disana. Kini sudah punya keluarga kecil, tinggal di pinggiran Jakarta. Setiap kali melihat orang yang pulang kampung, rasanya pengen juga pulang kampung. Tapi ya mau gimana sudah tidak punya kampung lagi." lama ngobrol dengan bapak tadi, tak terasa kereta jurusan jogja datang. Dan seperti kereta sebelumnya isih gerbong langsung penuh penumpang. Walaupun sembari berdiri, masih bersyukur karena masih punya kampung halaman buat mudik.
-siGal-

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman

Persembahan Hati