Drama Paskah Anak PIA
Kumetiran
“Tanganku Kerja Buat
Tuhan”
31 Maret 2013
(naskah : Pembina PIA
Kumetiran)
Adik-adik, yuk mari kita duduk yang manis, kita akan menyaksikan
drama yang mengisahkan tentang jari-jari tangan. Selamat menyaksikan :
Disuatu tempat nun jauh disana terdapat keluarga jari, disitu terdapat jari
jempol, jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking.
(jari jempol masuk dan
memperkenalkan dirinya sebagai jari jempol)
Jari jempol : halo adik-adik...selamat pagi....coba
tebak namaku siapa...? (jari jempol).....iya
bagus...bagus... aku selalu memberi pujian kepada sesama dengan bilang: “bagoes....” yuk kita tepuk jempol sama-sama
yuk...(mengajarkan tepuk jempol)
Tepuk jempol....(jempol...jempol...jempol...jempol...jempol..jempol....bagoes....)
Masuklah jari manis dengan membawa sapu.
Jari jempol : “hei
jari manis, apa kabar kamu...? sedang
sibuk apa nih...?
Jari Manis : kabarku...baik....sehat....laur
biasa... ni biasa lagi bersih-bersih lingkungan rumah...
Jari jempol :”wah...bagoes-bagoes......., terus
lanjutkan yaa bagoes-bagoes...(sambil
berjalan mengelilingi jari manis yang lagi sibuk menyapu)
Tiba-tiba jari telunjuk datang, sambil marah-marah dan
menegur jari manis
Jari telunjuk
: “hei jari manis gimana sih kamu menyapunya...dari tadi gak
selesai-selesai...sana masih kotor....sampah-sampah masih berserakan....jangan
ngobrol aja...ayo cepat selesaikan pekerjaanmu itu....
Jari jempol : (sambil
memberikan pujian kepada jari telunjuk yang sedang marah-marah) “bagoes...bagoes...teruskan
memarahinnya....”
Jari manis : iya...iya ini akan segera
kuselesaikan... (Cemberut sambil
melanjutkan menyapunya...)
Jari telunjuk dan jari jempol pergi meninggalkan jari manis
yang sedang menyapu.
Jari manis : (kelelahan menyapu dan duduk termenung)
Datanglah jari tengah
Jari tengah : “duh capek yaaaa, kasihan...itu
teman-teman kamu malahan asyik bermain, ngapain kamu capek-capek menyapu? Mendingan
tingglakan saja kerjaan mu dan bersenag-senanglah...kamu bisa lihat sendirikan
jari telunjuk bisanya hanya memerintah melulu...tanpa mau megerjakan...jari jempol
bisanya Cuma memberikan pujian tanpa mau ikut bekerja... sudah tingglakan saja
kerjaaanmu itu...
Jari manis mulai terhasut oleh omongan dari jari telunjuk...
Jari manis : iya..ya...betul juga
omongnmu....semuanya hanya bisa menyuruh...ngapain aku harus
capek...capek.....sudah mulai sekarang aku tak mau menyapu lagi....
Jari manis mulai pergi meninggalkan sapunya....
Saat berjalan pergi meninggalkan sapunya...ditengah jalan
bertemu dengan jari kelingking
Jari kelingking
: “jari manis ada apa? Kenapa kamu tampak kesal sekali? Lagian itu kenapa sapu
kau tinggalkan, sementara pekarangan masih kotor?
Jari manis : huft aku sebel...dari tadi aku
bersih-bersih hanya sendirian...dan gak ada yang membantu..aku capek.....
Jari kelingking
: ‘o...jadi itu yang membuatmu kesal? Sekarang saya mau tanya...biasanya emang
kamu dengan senang hati kan menyapu dan membersihkan halaman rumah kamu? Pagi...kamu
menyapu, sore juga menyapu....aku lihat kamu melakukannya dengan sepenuh hati...
lantas kenapa hari ini aku tak melihat kamu bekerja dengan sepenuh hati? Pasti ada
orang yang membuat kamu berubah jadi seperti ini ya...?
Jari manis :”iyaaaa jari kelingking, ditengah
rasa capek dan marah tiba-tiba jari tengah tadi berkata dan mempengaruhi aku. Agar aku bermain
saja seperti teman-teman ku yang lainnya...
Jari kelingking
: “jari manis...gak usah pedulikan omongan dari jari tengah..kamu tau gak...kenapa
kamu tampak spesial diibandingkan dengan jari-jari yang lainnya, karena
kebaikan dan kemurahan hati kamu, bayak manusia memberikan cincin di jari kamu.
Dan itu patut kamu syukuri itu...kamu selalu mempunyai hati yang tulus dalam bekerja. Dan saya yakin apa yang kamu
kerjakan itu...semata-mata bukan kamu bekerja untuk jari jempol atau jari
telunjuk,atau jari tengah. Namun semuanya kamu lakukan untuk Tuhan.
Masuklah jari jempol, jari telunjuk dan jari tengah...
Jari kelingking
:” kita ini lima jari....kita ini saudara satu sama lainnya...hendaknya apa
yang dikerjakan oleh jari manis, semuanya juga ikut mendukung....karena
pekerjaan, menyapu, bersih-berish rumah, membantu ibu memasak, cuci piring jika
semuanya kita lakukan dengan sepenuh hati tentu akan membuat Tuhan senang.
Jari
kelingking : “yuk mari kita saling bermaafan satu sama lainnya...meskipun kita
terdiri dari lima jari yang berbeda-beda sifatnya namun kita itu saatu hati.
(bernyanyi dengan mengajak adik-adik :
“Hatiku-hatimu”
Hatiku hatimu
Hatimu hatiku
Hatiku hatimu
Hatimu hatiku
Hatiku hatimu
Hatimu hatiku
Hati kita
satu
Kau sahabat
yang ada saat ku senang
Kau sahabat
yang ada saat ku sedih
Kau sahabat
yang slalu menemaniku
Kau lah
sahabatku
Jari jempol :”dan mulai sekarang tak ada lagi rasa
iri, ingat seorang pemimpin itu harus mau melayani..., mari dengan jari jemari kita,
bayak hal yang bisa kita lakukan, kita bisa menjaga lingkungan sekitar kita
dengan tidak membuang sampah sembarangan... dan diluar sana masih banyak
orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita...yuk dengan hari raya Paskah
ini mari kita giat bekerja untuk kemuliaan Tuhan
(mereka salaing
bermaafan satu dengan yang lainnya)
Kelima jari mengajak bernyanyai...
“Tanganku kerja buat Tuhan”
Tanganku kerja buat Tuhan
Mulutku memuji namaNya
Kakiku berjalan cari jiwa
Upahku besar disurga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar