Tuhan itu tak pernah hitung-hitungan dengan manusia. Namun kita kerap sekali hitung-hitungan dengan Tuhan. "Duh kenapa ya, musibah selalu menimpaku, apa salahku Tuhan. Padahal aku sudah rajin berdoa, rajin beramal." Kita lupa bahwa setiap hari kita menghirup udaraNya dengan cuma-cuma. Kita mengeluh, saat keadaan tak berpihak kepada kita. Saat keadaan enak, kita sering melupakanNya.
Tuhan itu teramat setia dengan manusia. Tuhan menghendaki agar manusia hidup bahagia. Saking setianya terhadap manusia, ada istilah, "Gusti mboten sare." Tuhan tak pernah sedetikpun meninggalkan kita, menjaga kita. Namun seringkali manusia, memberikan batas kesetiaanNya. Gara-gara tak menemukan jodoh, dan sekali bertemu lalu memilih meninggalkan TuhanNya. Lebih memilih pekerjaan dengan gaji besar dengan meninggalkan TuhanNya. "Aku sudah setia denganMu, tapi apa aku tak mendapatkan apa yang aku inginkan." Padahal disisi lain Tuhan sedang mengerjakan rencana indahNya bagi kita.
Memang manusia tak sempurna, namun dibalik ketidak sempurnaan kita, ada Dia yang senantiasa melengkapi kita. Manusia hanya bisa berdoa dan berusaha, biarlah Dia yang menyelesaikannya. Menyelesaikan beban persoalan kita, menguatkan kita, memberi kelegaan pada kita. Hingga pada akhirnya kita dapat mengatakan, "Segala sesuatu akan indah pada waktuNya." Waktunya Tuhan, bukan waktunya manusia.
Tuhan itu teramat setia dengan manusia. Tuhan menghendaki agar manusia hidup bahagia. Saking setianya terhadap manusia, ada istilah, "Gusti mboten sare." Tuhan tak pernah sedetikpun meninggalkan kita, menjaga kita. Namun seringkali manusia, memberikan batas kesetiaanNya. Gara-gara tak menemukan jodoh, dan sekali bertemu lalu memilih meninggalkan TuhanNya. Lebih memilih pekerjaan dengan gaji besar dengan meninggalkan TuhanNya. "Aku sudah setia denganMu, tapi apa aku tak mendapatkan apa yang aku inginkan." Padahal disisi lain Tuhan sedang mengerjakan rencana indahNya bagi kita.
Memang manusia tak sempurna, namun dibalik ketidak sempurnaan kita, ada Dia yang senantiasa melengkapi kita. Manusia hanya bisa berdoa dan berusaha, biarlah Dia yang menyelesaikannya. Menyelesaikan beban persoalan kita, menguatkan kita, memberi kelegaan pada kita. Hingga pada akhirnya kita dapat mengatakan, "Segala sesuatu akan indah pada waktuNya." Waktunya Tuhan, bukan waktunya manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar