Bahan Pendampingan Iman Remaja (PIR)
Hari Raya Penampakan Tuhan
"Menjadi Remaja Misioner Di Era Digital"
Matius 2:1-12
Lagu
Pengantar :
Teman-teman hari ini gereja merayakan hari raya penampakan Tuhan...
Tuhan tlah menampakan diri kepada para gembala dan para orang-orang majus yang datang dari Timur dengan bimbingan Bintang. Setelah memperingati hari raya keluarga kudus yang dirayakan minggu yang lalu, satu minggu kemudian gereja juga menjadikan hari anak misioner sedunia. Tema hari anak misioner sedunia tahun ini “Anak-anak kamulah bintang misioner.” Yang belum tau apa arti misioner, nanti kita akan bahas sama-sama...namun sebelumnya kita baca Injil hari ini dari Matius 2:1-12
Setelah teman-teman remaja selesai membaca injil, kita akan mendorong teman-teman remaja untuk berlatih dan berani mengutarakan pengalaman berdasarkan perikop yang disenangi oleh teman-teman.
Teman-teman remanja dipersilahkan untuk memilih satu ayat yang disenangi dari bacaan tadi. Dipersilahkan teman-teman untuk sharing kenapa suka dengan ayat yang dipilih...
Setelah mereka sharing :
Beriman dengan Misioner'
Misioner berarti melaksanakan misi atau perutusan. Mazmur 116:10 dikutip oleh St. Paulus dalam 2Kor 4:13: ”Namun karena kami memiliki roh iman yang sama seperti ada tertulis ”Aku percaya sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata”.
Menjadi utusan terjadi karena iman. Setelah pembaptisan, orang Katolik menjadi utusan-Nya. Menjadi utusan di zaman ini tetaplah sama hakikatnya dengan menjadi misionaris di abad para rasul yaitu ”berkata-kata”. Namun, kata-kata mesti menghujam jauh ke hati dan berdaya ubah. Tentu saja kata-kata demikian merupakan kata-kata berkat. Kata ”berkat” dalam bahasa Latin ialah ”benedictio” yang berasal dari kata dasar ”bercakap” (dicere) dan ”yang baik” (bene). Kita diutus menyampaikan berkat dengan menyampaikan percakapan yang baik. Maka, kata-kata berkat hendaknya menjadi kata dasar bagi para misionaris zaman ini. Kita-lah misionaris kabar gembira bahwa Allah menyelamatkan manusia dengan berbela rasa dalam diri Yesus Kristus.
Kita juga ingin menjadi remaja Bintang yang seperti ada dalam lirik lagu yang kita nyanyikan tadi. Jadi terang di keluarga...jadi terang di lingkungan... Cara menjadi terang salah satunya dengan menyampaikan berkat dengan percakapan yang baik. Tidak memasang status di Fb, twiter, bbm, wa ataupun di media sosial serta sarana komunikasi yang lainnya dengan kata-kata yang tak baik. Coba sekarang kakak, beri waktu lima menit, untuk menuliskan kata-kata yang menyampaikan berkat bagi orang lain. Boleh ditulis di kertas...atau digadgetnya masing-masing
Mewujudkan diri sebagai misionaris di zaman digital ini lebih mudah secara teknis: kita ketik kata-kata yang baik dan kita sebarkan ke kontak-kontak yang ada dalam alat komunikasi kita. Kita bisa memberikan ayat kutipan Kitab Suci, kutipan tulisan para bapa Gereja, kutipan dokumen Gereja, tulisan para kudus Gereja, ataupun para penulis rohani. Atau bisa pula menyebarkan rekaman suara atau video kita sendiri atau orang lain mengenai topik-topik motivasi dan hidup rohani. Tantangan tidak semudah mengetik dan menyebarkannya. Kadang-kadang ada sebaran berita yang memerosotkan kegembiraan, seperti berita bohong (hoax), pesan berantai yang mengandung ancaman, dll. Namun kita bisa memberikan jawaban balik dengan berita yang jelas yang merupakan kebenaran. Tantangan justru muncul dari dalam diri sendiri. Setelah kata-kata yang baik, bagaimanakah agar diriku menjadi ”pelaksana sabda”?
Karena sebenar-benarnya misionaris pewarta Injil, ialah mereka yang melaksanakan apa yang ia wartakan itu sendiri.
Sumber :-Galih
-www.katolisitas.org
Hari Raya Penampakan Tuhan
"Menjadi Remaja Misioner Di Era Digital"
Matius 2:1-12
Lagu
Pengantar :
Teman-teman hari ini gereja merayakan hari raya penampakan Tuhan...
Tuhan tlah menampakan diri kepada para gembala dan para orang-orang majus yang datang dari Timur dengan bimbingan Bintang. Setelah memperingati hari raya keluarga kudus yang dirayakan minggu yang lalu, satu minggu kemudian gereja juga menjadikan hari anak misioner sedunia. Tema hari anak misioner sedunia tahun ini “Anak-anak kamulah bintang misioner.” Yang belum tau apa arti misioner, nanti kita akan bahas sama-sama...namun sebelumnya kita baca Injil hari ini dari Matius 2:1-12
Setelah teman-teman remaja selesai membaca injil, kita akan mendorong teman-teman remaja untuk berlatih dan berani mengutarakan pengalaman berdasarkan perikop yang disenangi oleh teman-teman.
Teman-teman remanja dipersilahkan untuk memilih satu ayat yang disenangi dari bacaan tadi. Dipersilahkan teman-teman untuk sharing kenapa suka dengan ayat yang dipilih...
Setelah mereka sharing :
Beriman dengan Misioner'
Misioner berarti melaksanakan misi atau perutusan. Mazmur 116:10 dikutip oleh St. Paulus dalam 2Kor 4:13: ”Namun karena kami memiliki roh iman yang sama seperti ada tertulis ”Aku percaya sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata”.
Menjadi utusan terjadi karena iman. Setelah pembaptisan, orang Katolik menjadi utusan-Nya. Menjadi utusan di zaman ini tetaplah sama hakikatnya dengan menjadi misionaris di abad para rasul yaitu ”berkata-kata”. Namun, kata-kata mesti menghujam jauh ke hati dan berdaya ubah. Tentu saja kata-kata demikian merupakan kata-kata berkat. Kata ”berkat” dalam bahasa Latin ialah ”benedictio” yang berasal dari kata dasar ”bercakap” (dicere) dan ”yang baik” (bene). Kita diutus menyampaikan berkat dengan menyampaikan percakapan yang baik. Maka, kata-kata berkat hendaknya menjadi kata dasar bagi para misionaris zaman ini. Kita-lah misionaris kabar gembira bahwa Allah menyelamatkan manusia dengan berbela rasa dalam diri Yesus Kristus.
Kita juga ingin menjadi remaja Bintang yang seperti ada dalam lirik lagu yang kita nyanyikan tadi. Jadi terang di keluarga...jadi terang di lingkungan... Cara menjadi terang salah satunya dengan menyampaikan berkat dengan percakapan yang baik. Tidak memasang status di Fb, twiter, bbm, wa ataupun di media sosial serta sarana komunikasi yang lainnya dengan kata-kata yang tak baik. Coba sekarang kakak, beri waktu lima menit, untuk menuliskan kata-kata yang menyampaikan berkat bagi orang lain. Boleh ditulis di kertas...atau digadgetnya masing-masing
Mewujudkan diri sebagai misionaris di zaman digital ini lebih mudah secara teknis: kita ketik kata-kata yang baik dan kita sebarkan ke kontak-kontak yang ada dalam alat komunikasi kita. Kita bisa memberikan ayat kutipan Kitab Suci, kutipan tulisan para bapa Gereja, kutipan dokumen Gereja, tulisan para kudus Gereja, ataupun para penulis rohani. Atau bisa pula menyebarkan rekaman suara atau video kita sendiri atau orang lain mengenai topik-topik motivasi dan hidup rohani. Tantangan tidak semudah mengetik dan menyebarkannya. Kadang-kadang ada sebaran berita yang memerosotkan kegembiraan, seperti berita bohong (hoax), pesan berantai yang mengandung ancaman, dll. Namun kita bisa memberikan jawaban balik dengan berita yang jelas yang merupakan kebenaran. Tantangan justru muncul dari dalam diri sendiri. Setelah kata-kata yang baik, bagaimanakah agar diriku menjadi ”pelaksana sabda”?
Karena sebenar-benarnya misionaris pewarta Injil, ialah mereka yang melaksanakan apa yang ia wartakan itu sendiri.
Sumber :-Galih
-www.katolisitas.org
2 komentar:
keren postingannya...
Lagu dan Lirik
Blog yang bagus... . semoga terus berkembang... Saya ingin berbagi article tentang Notre Dame di Paris di https://stenote-berkata.blogspot.com/2018/06/paris-di-notre-dame_10.html
Lihat juga video di youtube https://youtu.be/7sWfbl4En7g
Posting Komentar