Yesus Mengutus 70
murid pergi berdua-dua
Bacaan Injil Lukas 10:1-12.17-20
Metode penyampaiaan
bacaan injil dengan melibatkan semua anak yang ikut sekolah minggu.
Kakak pendamping
bersama dengan anak-anak akan memerankan drama bersama, tanpa latihan.
Cara bercerita :
Ada salah satu sutradara bisa diperankan oleh salah satu
dari kakak pembina.
Sebelum memulai drama anak-anak bersama kakak-kakak
pendamping berdiri sambil mendengarkan sang sutradara :
Sutradara : sekali peristiwa, Tuhan Menunjuk tujuh puluh
murid, lalu mengutus mereka pergi berdua-dua untuk mendahuluinya ke setiap kota
dan tempat yang hendak dikunjungunya.
(ayo adik-adik kita
cari pasangan berdua-dua.............. setelah semua berpasangan dua-dua dapat
diselingi dengan lagu : “i want to be with you”)
Sutradara : pergilah, camkanlah. Aku mengutus kamu seperti
anak domaba ke tengah-tengah serigala. Jangan membawa pundi-pundi atau bekal
dan jangan memberi salam selama dalam perjalanan.
(adik-adik diarahkan
untuk pergi/pindah tempat dengan berjalan tanpa suara....dan tak boleh membawa apa-apa)
Sutradara : kini kita akan masuk ke suatu rumah, jika kita
memasuki suatu rumah, katakanlah “ Damai sejahtera bagi rumah ini”
(adik-adik disuruh menirukan
: Damai Sejahtera bagi rumah ini...”)
(sutradara dapat
mengarahkan lagi dengan instruksi...ayo kita pindah lagi ke kota lain dan mari
masuk ke rumah orang lagi sambil berkata : Damai sejahtera bagi rumah ini....
bisa lebih dari tiga tempat....*anak-anak akan senang sekali dengan
berpindah-pindah tempat....
Sutradara : ayo kita berjalan lagi, ingat kita pergi
berdua-dua yaaa...
“tetapi jika kamu masuk ke dalam sebuah kota
dan kamu tidak diterima disitu, pergilah ke jalan raya kota itu dan serukanlah
: “ juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu!!!”
(sambil membalikan
badan dan maju beberapa langkah anak-anak mengucapakan : “ juga debu kotamu
yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu!!!”
Sutradara : sesudah menyelesaikan perutusannya ketujuh puluh
murid itu kembali dengan gembira dan
berkata, “Tuhan, setan-setanpun takluk
kepada kami demi namaMu”
(anak-anak kembali
kedalam lingkaran/ke tempat semula sambil berkata : “Tuhan, setan-setanpun
takluk kepada kami demi namaMu” lalu
dilanjutkan dengan bernyanyi : “ Dalam nama Yesus”
Drama ditutup dengan
pesan : “adik-adik kita semua telah diberi kuasa oleh Tuhan Yesus untuk
menginjak-injak ular dan kalajengking
dan kuasa untuk menahan musuh, sehingga tidak ada yang membahayakan kita. Namun
demikian janganlah bersuka cita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetap
bersukacitalah, karena nama kita semua telah terdaftar di surga.
selamat bercerita sambil bermain kakak....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar