Pertemuan Kedua
GEREJA : GARAM DAN TERANG DUNIA
(Matius 5 : 13 - 16)
Tujuan :
- Anak-anak mau untuk terlibat dalam kegiatan Gereja dengan berani berbuat baik
Refleksi buat para pendamping :
- sudahkah kehadiranku membuat suasana menjadi sumber kegembiraan dan suka cita?
I. PEMBUKA
B. Pengantar
- Mengingatkan pertemuan yang pertama
- Mengajak adik-adik untuk menjadi “terang” di dalam keluraga, sekolah, lingkungan dan gereja.
Contoh Pengantar
Adik-adik, hari ini kita akan belajar bersama-sama dengan Yesus tentang Gereja dan apa yang Yesus inginkan dari kita sebagai anggota Gereja. Kalo menurut adik-adik, apa sih Gereja itu? Seperti yang kita nyanyikan di awal pertemuan tadi, kita tahu bahwa kalo kita berkumpul di dalam Tuhan dan Kristus ada ditengah kita, maka kita menjadi Gereja. Jadi, sekali pun kita masih anak-anak, karena kita berkumpul dalam Tuhan kita Yesus Kristus, maka kita juga adalah Gereja. Nah, bersama Sabda Tuhan hari ini, kita akan belajar mengetahui apa yang Yesus kehendaki dari kita sebagai anggota Gereja.
C. Doa Pembuka (contoh doa pembuka)
(diawali dan dikahiri dengan tanda salib)
Tuhan Yang Maha Baik, kami bersyukur dan berterima kasih atas kebaikan Mu kepada kami. Hadirlah di sini dan sertailah kami dalam pertemuan ini. Mampukan kami agar kami semakin mengerti bahwa kami adalh bagian dari Gereja KudusMu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin
II. PENDALAMAN IMAN
A. Pembacaan Kitab Suci
Adik-adik, marilah kita bersama-sama mendengarkan Sabda Tuhan dari Injil Mat 5 : 13-16.
Garam dan Terang Dunia
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Demikianlah Sabda Tuhan
B. Refleksi
Adik-adik, semua pasti tahu yang namanya garam dan terang atau penerang. Apakah ada yang pernah merasakan bagaimana jika ibu lupa tidak memberikan garam pada masakan yang kita maka?. Atau, pernahkah mengalami mati lampu pada saat malam hari? Nah, kakak punya suatu cerita :
Andi adalah anak kelas 3 disebuah SD Katolik. Andi bukan anak orang kaya, wajahnya pun biasa-biasa saja bahkan cenderung 'cupu'. begitu kata temen-temennya. Andi juga bukan bintang dikelasnya yang selalu jadi juara, bahkan beberapa mata pelajaran dia harus remidi. Anaknya pendiam dan sedikit pemalu. karena itulah Andi seringkali jadi sasaran di'bully' alias dikerjain temen-temennya. Kalau guru minta tolong untuk mengambilkan buku atau mengerjakan sesuatu, pasti temen-temen sekelas akan langsung berteriak,'Andi saja bu!!!'. Teman-temannya hanya akan mendekat apabila mereka membutuhkan dia. Sebenarnya Andi juga merasa sedih dan bertanya-tanya. 'Kenapa ya kok teman-temanku tidak menyukai aku? Kenapa mereka hanya mendekat saat mereka butuh aku tapi saat aku minta bantuan mereka malah pergi?' Tapi Andi tidak bisa berbuat apa-apa. Sampai pada suatu hari, ada seorang anak baru pindahan dari luar kota. Theo namanya. Theo anaknya ramah. Andi yang selama ini selalu dicuekin sama teman-temannya sampai merasa heran karena Theo selalu mau menyapa dan bermain dengannya. Theo juga selalu mau membantu Andi saat Andi tidak bisa mengerjakan tugas atau PR-nya dan bertanya padanya. Dan yang membuat Andi merasa sangat senang adalah teman-teman yang dulu suka sekali mengolok dan mem'bully' dia mulai berkurang. Mereka mulai mau mengajak Andi bermain bersama. Bagi Andi, Theo seperti pelita yang membawa terang pada hari-hari Andi di sekolah. Sekolah mulai menjadi hal yang menyenangkan buatnya.
Beberapa pertanyaan yang bisa digunakan untuk membawa pada peneguhan dan refleksi :
Bagaimana perasaan adik-adik setelah medengar kisah tadi, seandainya adik-adik yang menjadi Andi?
Bagaimana pendapat adik-adik tentang Theo?
Sebagai anak-anak Katolik, sebagai murid dan teman Yesus, kira-kira apa yang Yesus ingin kita lakukan kalau kita mengalami hal seperti itu?
Menurut adik-adik, apakah tindakan Theo sudah sesuai dengan yang Yesus inginkan?
Menurut adik-adik, apa yang dimaksud menjadi garam dan terang itu?
C. Peneguhan
Berbuat baik itu bisa dilakukan siapa saja, bahkan oleh anak-anak. Berani untuk berbuat baik itu berarti kita menanggapi ajaran Yesus untuk menjadi garam dan terang sekalipun mungkin akan dianggap 'aneh' pada awalnya. Menyapa teman yang kesepian atau sedang sedih itu salah satu tindakan baik. Membantu orang tua,bahkan mengucapkan terima kasih pada mereka juga pada bibi yang membantu di rumah, itu juga berbuat baik. Menegur dan mengingatkan teman agar tidak mencontek, tidak membuang sampah sembarangan, itu juga salah satu contoh berbuat baik. Kalau diejek dan dikatain 'sok-sok'an? ya biarkan saja. Anak-anak Tuhan tidak boleh takut untuk berbuat baik hanya karena dikatain sok rajin, sok alim, dan sebagainya. Menjadi Garam dan terang itu berarti membawa kebaikan pada orang lain. Masakan menjadi lebih enak karena diberi garam. Ruangan yang gelap menjadi lebih nyaman karena ada lampu yang menerangi.
D. Kreativitas
Membuat Pelita
Alat dan Bahan
- lem
- gunting
- kertas manila/asturo/bufallo
- tali
Contoh kreativitas pelita
E.Niat
Anak-anak diajak membangun niat yang akan dilakukan selama seminggu kedepan. Ajak anak untuk berbuat min. 1 kebaikan dalam sehari.
No
Kebaikan yang akan dilakukan
Sasaran/Target
F. Dana APP
III. PENUTUP
Pengumuman
B. Doa Penutup (Contoh Doa Penutup)
(diawali dan dikahiri dengan tanda salib)
Bapa Yang Maha Kasih. Terima kasih pada-Mu, hari ini kami boleh berkumpul dan belajar bersama memahami kehendak-Mu untuk menjadi Garam dan Terang. Bimbinglah dan mampukan kami untuk senantiasa berani berbuat baik pada teman-teman kami, sesama kami, sebagaimana Engkau pun selalu baik kepada kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin
C.Lagu Penutup
GEREJA : GARAM DAN TERANG DUNIA
(Matius 5 : 13 - 16)
Tujuan :
- Anak-anak mau untuk terlibat dalam kegiatan Gereja dengan berani berbuat baik
Refleksi buat para pendamping :
- sudahkah kehadiranku membuat suasana menjadi sumber kegembiraan dan suka cita?
I. PEMBUKA
B. Pengantar
- Mengingatkan pertemuan yang pertama
- Mengajak adik-adik untuk menjadi “terang” di dalam keluraga, sekolah, lingkungan dan gereja.
Contoh Pengantar
Adik-adik, hari ini kita akan belajar bersama-sama dengan Yesus tentang Gereja dan apa yang Yesus inginkan dari kita sebagai anggota Gereja. Kalo menurut adik-adik, apa sih Gereja itu? Seperti yang kita nyanyikan di awal pertemuan tadi, kita tahu bahwa kalo kita berkumpul di dalam Tuhan dan Kristus ada ditengah kita, maka kita menjadi Gereja. Jadi, sekali pun kita masih anak-anak, karena kita berkumpul dalam Tuhan kita Yesus Kristus, maka kita juga adalah Gereja. Nah, bersama Sabda Tuhan hari ini, kita akan belajar mengetahui apa yang Yesus kehendaki dari kita sebagai anggota Gereja.
C. Doa Pembuka (contoh doa pembuka)
(diawali dan dikahiri dengan tanda salib)
Tuhan Yang Maha Baik, kami bersyukur dan berterima kasih atas kebaikan Mu kepada kami. Hadirlah di sini dan sertailah kami dalam pertemuan ini. Mampukan kami agar kami semakin mengerti bahwa kami adalh bagian dari Gereja KudusMu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin
II. PENDALAMAN IMAN
A. Pembacaan Kitab Suci
Adik-adik, marilah kita bersama-sama mendengarkan Sabda Tuhan dari Injil Mat 5 : 13-16.
Garam dan Terang Dunia
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Demikianlah Sabda Tuhan
B. Refleksi
Adik-adik, semua pasti tahu yang namanya garam dan terang atau penerang. Apakah ada yang pernah merasakan bagaimana jika ibu lupa tidak memberikan garam pada masakan yang kita maka?. Atau, pernahkah mengalami mati lampu pada saat malam hari? Nah, kakak punya suatu cerita :
Andi adalah anak kelas 3 disebuah SD Katolik. Andi bukan anak orang kaya, wajahnya pun biasa-biasa saja bahkan cenderung 'cupu'. begitu kata temen-temennya. Andi juga bukan bintang dikelasnya yang selalu jadi juara, bahkan beberapa mata pelajaran dia harus remidi. Anaknya pendiam dan sedikit pemalu. karena itulah Andi seringkali jadi sasaran di'bully' alias dikerjain temen-temennya. Kalau guru minta tolong untuk mengambilkan buku atau mengerjakan sesuatu, pasti temen-temen sekelas akan langsung berteriak,'Andi saja bu!!!'. Teman-temannya hanya akan mendekat apabila mereka membutuhkan dia. Sebenarnya Andi juga merasa sedih dan bertanya-tanya. 'Kenapa ya kok teman-temanku tidak menyukai aku? Kenapa mereka hanya mendekat saat mereka butuh aku tapi saat aku minta bantuan mereka malah pergi?' Tapi Andi tidak bisa berbuat apa-apa. Sampai pada suatu hari, ada seorang anak baru pindahan dari luar kota. Theo namanya. Theo anaknya ramah. Andi yang selama ini selalu dicuekin sama teman-temannya sampai merasa heran karena Theo selalu mau menyapa dan bermain dengannya. Theo juga selalu mau membantu Andi saat Andi tidak bisa mengerjakan tugas atau PR-nya dan bertanya padanya. Dan yang membuat Andi merasa sangat senang adalah teman-teman yang dulu suka sekali mengolok dan mem'bully' dia mulai berkurang. Mereka mulai mau mengajak Andi bermain bersama. Bagi Andi, Theo seperti pelita yang membawa terang pada hari-hari Andi di sekolah. Sekolah mulai menjadi hal yang menyenangkan buatnya.
Beberapa pertanyaan yang bisa digunakan untuk membawa pada peneguhan dan refleksi :
Bagaimana perasaan adik-adik setelah medengar kisah tadi, seandainya adik-adik yang menjadi Andi?
Bagaimana pendapat adik-adik tentang Theo?
Sebagai anak-anak Katolik, sebagai murid dan teman Yesus, kira-kira apa yang Yesus ingin kita lakukan kalau kita mengalami hal seperti itu?
Menurut adik-adik, apakah tindakan Theo sudah sesuai dengan yang Yesus inginkan?
Menurut adik-adik, apa yang dimaksud menjadi garam dan terang itu?
C. Peneguhan
Berbuat baik itu bisa dilakukan siapa saja, bahkan oleh anak-anak. Berani untuk berbuat baik itu berarti kita menanggapi ajaran Yesus untuk menjadi garam dan terang sekalipun mungkin akan dianggap 'aneh' pada awalnya. Menyapa teman yang kesepian atau sedang sedih itu salah satu tindakan baik. Membantu orang tua,bahkan mengucapkan terima kasih pada mereka juga pada bibi yang membantu di rumah, itu juga berbuat baik. Menegur dan mengingatkan teman agar tidak mencontek, tidak membuang sampah sembarangan, itu juga salah satu contoh berbuat baik. Kalau diejek dan dikatain 'sok-sok'an? ya biarkan saja. Anak-anak Tuhan tidak boleh takut untuk berbuat baik hanya karena dikatain sok rajin, sok alim, dan sebagainya. Menjadi Garam dan terang itu berarti membawa kebaikan pada orang lain. Masakan menjadi lebih enak karena diberi garam. Ruangan yang gelap menjadi lebih nyaman karena ada lampu yang menerangi.
D. Kreativitas
Membuat Pelita
Alat dan Bahan
- lem
- gunting
- kertas manila/asturo/bufallo
- tali
Contoh kreativitas pelita
E.Niat
Anak-anak diajak membangun niat yang akan dilakukan selama seminggu kedepan. Ajak anak untuk berbuat min. 1 kebaikan dalam sehari.
No
Kebaikan yang akan dilakukan
Sasaran/Target
F. Dana APP
III. PENUTUP
Pengumuman
B. Doa Penutup (Contoh Doa Penutup)
(diawali dan dikahiri dengan tanda salib)
Bapa Yang Maha Kasih. Terima kasih pada-Mu, hari ini kami boleh berkumpul dan belajar bersama memahami kehendak-Mu untuk menjadi Garam dan Terang. Bimbinglah dan mampukan kami untuk senantiasa berani berbuat baik pada teman-teman kami, sesama kami, sebagaimana Engkau pun selalu baik kepada kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin
C.Lagu Penutup