dulu kamu disanjung-sanjung
menjadi putri namamu terus melambung
di partai politik engkau bergabung
setelah terpilih menjadi wakil rakyat kekayaanmu terus menggelembung
belum genap 1 tahun berkabung
kini engkau sudah tersandung
kali ini si putri sedang diselimuti awan mendung
mulailah kelanjutan sinetron putri yang tersandung
kini bola panas itu terus mengelundung
meski banyak yang berusaha membendung
namun toh bau busuk tetap saja menusuk di hidung
masih bisakah bos besar dan ketua besar berlindung?
jangan sampai rakyat dibuat bingung
dengan sandiwara politik yang ada di panggung
panggung politik tempat dukung mendukung
di lain sisi satu sama lain saling menelikung
biarlah para elite sibuk berkubang
dalam kotoran mereka saling serang
entah siapa yang akan senang
entah siapa yang tidak akan tenang
biarlah terurai satu persatu kusutnya sebuah benang
akankah keadilan yang akan menjadi pemenang?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar