Catatan Harian Jejak Langkah Misioner Minggu 9 April 2017
“Perayaan Minggu Daun”
Perayaan minggu palma di kampung ini lebih dikenal dengan perayaan minggu daun. Ibdat dimulai pukuli 08.00 pagi. Saya pun berangkat sekitar pkl 07.30 dengan bersamaan lonceng yang menandakan akan diadakannya ibdat di gereja. Satu persatu umat mulai datang dengan membawa daun palma. Karena saya tak membawa saya pun minta ke salah satu umat untuk minta daun palma. Dan dikasihlah saya daun palma raksasa yang selama saya mengikuti perayaan minggu palma, baru kali ini saya mendapatkan daun palma yang super besar. Maklumlah daun palma yang tumbuh di hutan daunnya besar-besar. Sambil menanti perayaan ibadat minggu daun dimulai, anak-anak, orang muda dan dewasa sibuk menganyam daun palma yang mereka pegang. Mereka menganyam dengan indah daun palma yang mereka pegang.
Perayaan minggu palma dimulai dengan khusyuk dan khidmat. Urutan-urtannya juga sama seperti yang pada umumnya gereja rayakan. Kesederhanaan dan keterbatasan, tak mengahambaut umat dalam ikiut berperan akktif dalam luiturgi yang ada. Petugas lektor, pemazmur, kor, doa umat, kolekta, pe,mbawa persembahan semuanya sudah terbagi. Sebelumnnya mereka membaca pembagian tugsa yang ditempel oleh dewan stasi di peintu depan gereja.
Selesai mengikuti ibadat minggu pagi, anak-anak sekami yang datang satu persatu diabsen oleh ketua dewan stasi. Ada 44 anak-anak sekami yang terdaftar. Ketua dewan stasi mengatakan, ajak dan beritau anak-anak yang belum datang, bahwa besok kamis kita mulai perayaan trihari suci, suruhlah mereka untuk datang.. dalam hati saya betkata wah sungguh indah ya, ketua dewan stasi mampu mengikatakan anak-anak yang datang untuk mengajak anak-anak lain yang hari ini tidak datang.
Kemudian sehabis anak-anak keluar dari gereja, lalu kita adakan pertemuan sekami. Ada kurang kebih 40 anak yang datang. Saya ajarkan cerita dan makna peristiwa apa saja yang terjadi dalam pekan suci. Mulai dari Minggu palma hingga paskah. Sebagai kenang-kenagan, saya tinggalkan alat peraga pekan suci untuk adik-adik sekami di stasi Aiwat.
“kegembiraan, kerja sama dan kesaksian dalam melaksanaan ibdat minggu palma tampaklah nyata”
“Perayaan Minggu Daun”
Perayaan minggu palma di kampung ini lebih dikenal dengan perayaan minggu daun. Ibdat dimulai pukuli 08.00 pagi. Saya pun berangkat sekitar pkl 07.30 dengan bersamaan lonceng yang menandakan akan diadakannya ibdat di gereja. Satu persatu umat mulai datang dengan membawa daun palma. Karena saya tak membawa saya pun minta ke salah satu umat untuk minta daun palma. Dan dikasihlah saya daun palma raksasa yang selama saya mengikuti perayaan minggu palma, baru kali ini saya mendapatkan daun palma yang super besar. Maklumlah daun palma yang tumbuh di hutan daunnya besar-besar. Sambil menanti perayaan ibadat minggu daun dimulai, anak-anak, orang muda dan dewasa sibuk menganyam daun palma yang mereka pegang. Mereka menganyam dengan indah daun palma yang mereka pegang.
Perayaan minggu palma dimulai dengan khusyuk dan khidmat. Urutan-urtannya juga sama seperti yang pada umumnya gereja rayakan. Kesederhanaan dan keterbatasan, tak mengahambaut umat dalam ikiut berperan akktif dalam luiturgi yang ada. Petugas lektor, pemazmur, kor, doa umat, kolekta, pe,mbawa persembahan semuanya sudah terbagi. Sebelumnnya mereka membaca pembagian tugsa yang ditempel oleh dewan stasi di peintu depan gereja.
Selesai mengikuti ibadat minggu pagi, anak-anak sekami yang datang satu persatu diabsen oleh ketua dewan stasi. Ada 44 anak-anak sekami yang terdaftar. Ketua dewan stasi mengatakan, ajak dan beritau anak-anak yang belum datang, bahwa besok kamis kita mulai perayaan trihari suci, suruhlah mereka untuk datang.. dalam hati saya betkata wah sungguh indah ya, ketua dewan stasi mampu mengikatakan anak-anak yang datang untuk mengajak anak-anak lain yang hari ini tidak datang.
Kemudian sehabis anak-anak keluar dari gereja, lalu kita adakan pertemuan sekami. Ada kurang kebih 40 anak yang datang. Saya ajarkan cerita dan makna peristiwa apa saja yang terjadi dalam pekan suci. Mulai dari Minggu palma hingga paskah. Sebagai kenang-kenagan, saya tinggalkan alat peraga pekan suci untuk adik-adik sekami di stasi Aiwat.
“kegembiraan, kerja sama dan kesaksian dalam melaksanaan ibdat minggu palma tampaklah nyata”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar