Memandang sebuah mangga yang tergantung di pohon mengingatkan akan sebuah arti hidup. Coba saja pohon itu tak menghasilkan buah, tentu orang tak segan dan eman buat memotongnya. Apalagi sudah tak berbuah, ditambah banyak ulat bulunya lagi. Wah pasti orang langsung segera menegornya, tanpa tunggu waktu lagi.
Kalau pohon itu selalu menghasilkan mangga yang manis, tentu membuat pemilik pohon senang dan orang-orang di sekitarnya juga tak sabar ingin menikmatinya.
Mungkin kita tak sebesar pohon mangga, tetapi kehidupan kita yang kecil ini dapat menghasilkan buah-buah yang jauh lebat daripada yang dapat kita bayangkan.
Buah yang dapat dinikmati oleh banyak orang. Buah yang memberi manfaat buat banyak orang.
Kita semua masih terus bertumbuh dan menghasilkan buah.
Jika kita tengok ke belakang, apakah selama ini aku sudah berbuah? Atau justru ulat bulu yang sering nampak? Tak peduli mau berapa besar atau kecil buah yang mampu dihasilkan, yang penting buah itu bisa bermakna dan bermanfaat.
Jika selama ini banyak "ulat bulu" yang menghambat kita untuk berbuah, lekas kibaskan segera "ulat-ulat bulu" itu. Sebelum bertambah banyak dan memakan semua dahan. Dan akhirnya membuat pohon itu mati.
-siGal-
Jumat, 05 Agustus 2011
Penuh buah atau ulatkah?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar