Sabtu, 17 September 2011
Buat yang lagi bertengkar
Pikiranku itu bukan pikiranmu dan pikiranmu bukanlah pikiranku.
Jadi apa yang kamu pikirkan itu baik, belum tentu baik bagiku.
Ketika aku melihat kamu tak sejalan denganku sungguh sangatlah wajar.
Janganlah coba-coba memaksa mereka, untuk selalu menuruti alur pemiikiranmu.
Ingat pemikiranku walau itu baik, belum tentu baik bagi mereka juga.
Sampai kapan mau terus memaksakan mereka menuruti semua perintahmu?
Jika mereka tak mau, hanyalah amarah yang ada padamu.
Siapa kamu yang dapat sewenang-wenang menilai orang lain?
Apakah kamu tak mau mengalah dengan egomu?
Memang aku, kamu terkadang merasa hebat.
Kehebatan, kepintaran yang sering membuat kita pecah.
Ya...biasanya hanya masalah kecil.
Masalah sepele, namun tak mudah mengalahkan sebuah ego.
Cobalah tuk sekedar undur diri
Lihat diri kita sendiri
Apakah kita lebih mudah melihat selumbar kayu dalam mata orang lain?
Padahal terdapat gajah dipelupuk mata kita sendiri.
Menunjuk orang itu lebih mudah daripada menunjuk diri sendiri.
Ingatlah waktu kita kecil dulu.
Walaupun kita sering bertengkar, berkelahi dan tak jarang saling musuhan
Namun semuanya tak berlangsung lama.
Tawa dan canda langsung menghiasi setelah tangis memecah.
Waktu anak-anak kita tak pernah mendendam.
Namun kenapa ketika pemikiran kita yang katanya sudah dewasa, malah sering kalah dengan pemikiran anak-anak?
Ego...gengsi...harga dirikah, yang membuat kita tak mau mengalah?
Sikap mengalah yang mau menghargai dan mau memaafkan.
Seperti nampak pada tokoh Bapak yang mau menerima kembali anak bungsu yang telah pulang ke rumah.
Setelah si bungsu menghabiskan harta warisan bapaknya untuk foya-foya.
Di jaman ini memang lebih banyak figur anak yang sulung daripada figur bapak.
Anak sulung yang merasa paling benar sendiri, paling berhak sendiri.
Melihat kesalahan "si bungsu" / orang lain justru malah membuat jarak dengan mencela, menceritakan pada orang lain.
Bukannya berlari mendekati dan memberi pengampunan serta memberi tahu jalan yang baik.
Entah berapa banyak lagi perumpamaan, kisah ataupun cerita yang dapat menyadarkan kita untuk mengalahkan ego kita sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar